Selasa, 19 November 2013

Bukan Akhir Dari Segalanya



Sahabat,
Begitu syahdu bila diceritakan. Sangatlah membangkitkan memori. Ini menyangkut kau dan aku. Kenangan yang diadu waktu. Aku begitu hampa tanpa kenangan itu. Kenangan menarik dengan tawa yang menari dan duka yang berjalan diatas cerita kita, dulu. Sungguh, masih terdengar jeritan kamu memanggil namaku. Bahkan sampai sekarang aku tak bisa melupakanmu. Dan persahabatan kita yang diabadikan waktu.
Sahabat,
Gelinya lelucon yang kita buat, masih membekas menyelimuti kenangan ini. Masih tertawa bila mengingatnya walau tanpamu menemani. Dan bahkan jika ku menangis, kau langsung menyeka air mataku dengan tingkah laku konyolmu. Aku masih bisa merasakannya didalam waktu yang terus berjalan.
Sahabat,
Perpisahan bukanlah akhir segalanya. Ini hanya sebuah cerita yang tertunda. Aku masih mengingat raut wajahmu. Aku juga masih mengingat nama kedua orang tuamu.
Sahabat,
Janji kita masih dijaga waktu dan tak akan pernah lepas oleh siapa pun. Saat itu, jari kelingking kita saling berpelukan, aku dan kamu berjanji “ kita adalah sahabat sejati”

Bukan Akhir Dari Segalanya
Karya valen
Kita sepert melodi
Kita seperti harmoni
Canda tawa kita bersama
Lepaskan segala duka yang ada
Kita tak perlu teteskan air mata
Ingat masa masa kita bersama
Janganlah bersedih kawanku

Kita sepert melodi
Kita seperti harmoni
Yang dimainkan dalam satu lagu yang sama
Canda tawa kita ada
Lepas segala duka
Mungkin kita berpisah,
Tapi ini bukanlah akhir dari segalanya





Kamis, 24 Oktober 2013

Kecewa



Menyapa keheningan dewi malam
Dibalik kesunyian, aku terjaga dalam kenangan
Angin berhembus mesra, memperkuat kisahku bersama dia.


Aku masih terdampar
Dicerita yang belum selesai...

Ada apa denganmu?
Membiarkanku terus berlayar dalam angan – angan
Dan kenapa kamu?
Meletakanku sendirian dijurang kegalauan

Tahukah kamu?
Semuanya telah membisu
Tak ada lagi logika yang berbicara
Tak ada pula telepati yang mengirim jawaban
Radarku telah rusak
Menjerit – jerit tak karuan

Di titik kegalauan ini
Aku hanya tahu diri,
Tak mungkin lagi!
Hanya saja sukma ini terus berteriak
Bukan aku, aku hanya bisa terdiam
Ini ada dua jawaban dari masing masing yang terluka
Katanya “Ya” dan “Tidak”
Yang jelas aku kecewa,
Sangatlah kecewa...

Rabu, 23 Oktober 2013

CINTA? SUDAH MATI



“prang”
aku mulai terbiasa dengan suara itu. ini bukan hal baru! Tidak berdarah hanya melilit.
~~~~
Jika kamu malaikatku, rangkul aku dan bawalah aku ke tempat kamu.
Jika bukan, tolong berikan setidaknya segumpal air agar aku tidak mati ditengah perjalanan nanti.
~~~~
Bisikan ini sudah tak mengganggu. Bahkan aku meyakinkannya dengan mata ini. Intinya kamu sudah berpaling.
~~~~
Kumainkan saja ceritanya, biarkan! Aku tak akan abil pusing nanti! Ku ubah jalurnya dan kuletakan setumpuk runtuhan kristal. Disana, kucoba melukis kata kata dari ide gilaku. Kamu jahat, aku bisa lebih jahat. Akan Ku putar waktunya dan ku ubah adegannya. Nanti ada tokoh yg kutambah sendiri. Aku akan tertawa selihai kamu merusak puisi hidupku! Nanti, setelah aku menyelesaikannya..
~~~~
Aku mengukir kisah ini di udara. Setiap hembusan, satu kata terbentuk. Salahkan aku jika kamu tak bisa melihatnya, tapi jangan salahkan aku sepenuhnya karena kamu sumbernya.
~~~~
Cintaku mati seperti daun yang tiba ditanah...

Selasa, 24 September 2013

Cinta Datang Terlambat...

Ini seperti alunan sebuah lagu. Asalnya? Aku tak tau pasti. Yang jelas ini seperti luka bakar, Amatlah perih.
jatuh bangunku berusaha, berharap ini hanya sekedar bunga tidur di malam yang tenang, hanya untuk meyakinkan diri yang ternyata tak membuahkan hasil. Aku sudah membuka mata, telah melihat malam berganti pagi. Ini sudah bukan mimpi lagi. Aku sudah harus bersiap, namun entah apa yang harus kusiapkan untuk kupajang difigura hidupku nanti. Karena sudah tak ada yang berarti lagi. Kesempatan tak akan pernah datang kembali...

pernahku ingkari hatiku sendiri. Aku tahu namun tak kupedulikan. Ku anggap ini hanya perasaan yang datang setelah itu pergi. Beribu ungkapan bahasa yang ia berikan tak pernahku anggap serius, ku anggap hanya sekedar percakapan biasa. Namun setelah semuanya berubah, aku baru sadar ini salah. Bohong jika aku tak mencintainya. Aku sangat mencintainya. Tapi, ini sudah tak seperti dulu. Ini terlalu sulit untuk diteruskan karena aku tak tau lagi apa ia masih mencintaiku seperti dulu. Bodoh! Mengapa aku membuang waktu yg tak akan pernah kembali? Sekarang aku hanya dapat menyesali semua ini. Berjalan diatas cerita yang berakhir perih. Cintaku datang terlambat. Danku sadar waktu tak akan terulang kembali. Cintaku telah pergi..