“prang”
aku mulai terbiasa dengan suara itu. ini bukan hal baru! Tidak berdarah
hanya melilit.
~~~~
Jika kamu malaikatku, rangkul aku dan bawalah aku ke tempat kamu.
Jika bukan, tolong berikan setidaknya segumpal air agar aku tidak mati
ditengah perjalanan nanti.
~~~~
Bisikan ini sudah tak mengganggu. Bahkan aku meyakinkannya dengan
mata ini. Intinya kamu sudah berpaling.
~~~~
Kumainkan saja ceritanya, biarkan! Aku tak akan abil pusing nanti! Ku
ubah jalurnya dan kuletakan setumpuk runtuhan kristal. Disana, kucoba melukis
kata kata dari ide gilaku. Kamu jahat, aku bisa lebih jahat. Akan Ku putar
waktunya dan ku ubah adegannya. Nanti ada tokoh yg kutambah sendiri. Aku akan
tertawa selihai kamu merusak puisi hidupku! Nanti, setelah aku
menyelesaikannya..
~~~~
Aku mengukir kisah ini di udara. Setiap hembusan, satu kata
terbentuk. Salahkan aku jika kamu tak bisa melihatnya, tapi jangan salahkan aku
sepenuhnya karena kamu sumbernya.
~~~~
Cintaku mati seperti daun yang tiba ditanah...
0 komentar:
Posting Komentar