Kamis, 24 Oktober 2013

Kecewa



Menyapa keheningan dewi malam
Dibalik kesunyian, aku terjaga dalam kenangan
Angin berhembus mesra, memperkuat kisahku bersama dia.


Aku masih terdampar
Dicerita yang belum selesai...

Ada apa denganmu?
Membiarkanku terus berlayar dalam angan – angan
Dan kenapa kamu?
Meletakanku sendirian dijurang kegalauan

Tahukah kamu?
Semuanya telah membisu
Tak ada lagi logika yang berbicara
Tak ada pula telepati yang mengirim jawaban
Radarku telah rusak
Menjerit – jerit tak karuan

Di titik kegalauan ini
Aku hanya tahu diri,
Tak mungkin lagi!
Hanya saja sukma ini terus berteriak
Bukan aku, aku hanya bisa terdiam
Ini ada dua jawaban dari masing masing yang terluka
Katanya “Ya” dan “Tidak”
Yang jelas aku kecewa,
Sangatlah kecewa...

Rabu, 23 Oktober 2013

CINTA? SUDAH MATI



“prang”
aku mulai terbiasa dengan suara itu. ini bukan hal baru! Tidak berdarah hanya melilit.
~~~~
Jika kamu malaikatku, rangkul aku dan bawalah aku ke tempat kamu.
Jika bukan, tolong berikan setidaknya segumpal air agar aku tidak mati ditengah perjalanan nanti.
~~~~
Bisikan ini sudah tak mengganggu. Bahkan aku meyakinkannya dengan mata ini. Intinya kamu sudah berpaling.
~~~~
Kumainkan saja ceritanya, biarkan! Aku tak akan abil pusing nanti! Ku ubah jalurnya dan kuletakan setumpuk runtuhan kristal. Disana, kucoba melukis kata kata dari ide gilaku. Kamu jahat, aku bisa lebih jahat. Akan Ku putar waktunya dan ku ubah adegannya. Nanti ada tokoh yg kutambah sendiri. Aku akan tertawa selihai kamu merusak puisi hidupku! Nanti, setelah aku menyelesaikannya..
~~~~
Aku mengukir kisah ini di udara. Setiap hembusan, satu kata terbentuk. Salahkan aku jika kamu tak bisa melihatnya, tapi jangan salahkan aku sepenuhnya karena kamu sumbernya.
~~~~
Cintaku mati seperti daun yang tiba ditanah...